BerbagaiUnsur dalam Kebutuhan-Kebutuhan Pementasan Teater. Pertunjukan teater merupakan seni pertunjukan yang melibatkan banyak aspek dan dilakukan bersama-sama. Terdapat beberapa unsur penting yang dihadirkan dalam suatu pementasan. Jika unsur tersebut tidak ada, suatu pertunjukan tidak akan bisa terwujud. Perbesar.
2 → Pembahasan: Tari Tradisional yakni, tari primitif, tari rakyat, tari wayang, tari topeng, dan tari klasik. 3. → Pembahasan: Fungsi dan peranan musik dalam pertunjukan teater dalam urutannya sebagai; musik pembuka, musik penutup, musik pergantian babak, musik ilustrasi, musik soundtrack, musik soundtrack, musik penokohan, musik
PengertianTata Panggung. Mengutip Modul Tema 8 Seni Budaya Teater SMA/MA oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tata panggung atau pentas pertunjukan merupakan wujud pendeskripsian isi cerita dalam naskah drama. Tata panggung dalam pentas teater berfungsi sebagai unsur yang menggambarkan situasi, kondisi, waktu dan tempat sesuai dengan
PengertianSeni Pertunjukan Menurut Para Ahli. Menurut Soedarsono, Seni pertunjukan adalah sebuah rumpun seni yang berfungsi sebagai sarana ritual, hiburan pribadi, dan presentasi estetis yang mengajarkan bagaimana selayaknya manusia berprilaku sosial. Menurut J.L.A Brandes, satu diantara seni pertunjukan asli yang dimiliki oleh bangsa
Unsur pendukung adalah hal yang tidak bisa disepelekan dalam suatu pergelaran tari. Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, unsur pendukung adalah sarana yang sangat berpengaruh banyak terhadap kesuksesan dan keberhasilan dalam pencapaian tujuan pada suatu pagelaran. Unsur-unsur pendukung dalam pergelaran
210Kelas VII SMPMTs Edisi Revisi Cerita atau legenda sering menjadi tema pada pertunjukan teater baik tradisional maupun modern dengan adaptasi sesuai dengan kebutuhan zaman. Jelaskan dua fungsi tata busana pada pertunjukan teater b. Jelaskan dua elemen penting pendukung keberhasilan pada pertunjukan teater No. Aspek yang dinilai Skor
. Seni Teater SMPMTs Kelas IX 128 bentuk gagasan atau ide, dilanjutkan menyusun kisah berdasarkan pengalaman estetiknya. Kemudian kerabat teater menafsirkan dan mementaskannya dengan disaksikan penonton. 2. Produser sebagai penyedia dana pertun- jukan. 3. Sutradara sebagai pemimpin yang ber- tanggung jawab dan mempersatukan seluruh elemen untuk menyukseskan pertunjukan teater. 4. Pemain sebagai ujung tombak pertun- jukan teater karena berhadapan langsung dengan penonton. Pemain harus hafal naskah dan pengadeganan, pandai ber- akting, cerdas, dan cepat berimprovisasi untuk mengatasi permasalahan yang mungkin terjadi saat pertunjukan. 5. Penata rias, yang bertugas merias wa- jah dan tubuh pemain supaya sesuai dengan karakter tokoh. 6. Penata busana, yang bertugas mengatur kostum pemain baik bahan, warna, model, maupun cara mengenakannya. 7. Penata panggung, yang bertugas menciptakan dekor di atas pang- gung untuk memberikan gambaran kepada penonton tentang kondisi sosial, waktu, tempat kejadian cerita, dan suasana yang harus dimuncul- kan dalam pertunjukan. 8. Penata cahaya, yang bertugas me- nata dan mengatur intensitas serta warna cahaya di atas panggung. Pencahayaan diharapkan mampu menciptakan suasana tertentu dan membantu pemain untuk memperkuat karakter yang diperankannya. 9. Penata suara, bertugas menciptakan suara-suara tertentu dan membuat musik pengiring untuk membangun suasana dalam pertunjukan teater. 10. Penonton sebagai saksi pertunjukan, karena pada dasarnya proses teater dimaksudkan untuk dipertontonkan kepada khalayak. Sumber w w w . Gambar Persiapan kostum untuk pertunjukan Rumah Boneka yang diproduksi Suny Oswego di The Tyler Hall’s Waterman Theatre membutuhkan waktu berminggu-minggu. Sumber Gambar Penataan panggung serta pengaturan cahaya rancangan Robert Gardiner dalam Rumah Boneka yang dipentaskan oleh Frederic Wood Theatre. Bab 11 - Mengidentifikasi Teater di Luar Asia 129 Kamu sudah mempelajari unsur-unsur yang mendukung per- tunjukan teater. Untuk menambah kreativitasmu, kerjakan tugas berikut ini 1. Sebutkan berbagai cabang seni yang terdapat dalam struktur teater 2. Jelaskan peranan cabang-cabang seni tersebut dalam sebuah pertunjukan teater 3. Mengapa penonton menjadi unsur yang sangat penting dalam pertunjukan teater? 4. Jika kamu akan mementaskan naskah berlatar belakang zaman perjuangan kemerdekaan, model kostum seperti apa yang akan dikenakan oleh tokoh pejuang dalam pertunjukan tersebut? 5. Buatlah gambar penataan panggung untuk mementaskan cerita perjuangan Pangeran Diponegoro saat berunding dengan pihak Belanda Lengkapi pula dengan properti yang harus ada di atas panggung E. Keunikan dan Pesan Moral Teater Mancanegara Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu mengungkapkan keunikan dan pesan moral seni teater mancanegara di luar Asia. 1. Keunikan Teater Mancanegara Setiap pertunjukan teater memiliki keunikan-keunikan khusus dalam penyajiannya. Keunikan-keunikan teater mancanegara dapat diperoleh dari unsur-unsur yang terdapat di dalamnya. Misalnya cerita mengungkapkan kondisi masyarakat pada saat itu, pencapaian pena- taan panggung dan cahaya yang dilakukan secara maksimal. Juga pen- capaian aktor dalam mengeksploitasi tubuh, vokal, dan pemikirannya melalui akting yang dilakukan. Keunikan teater mancanegara tidak terlepas dari perkembangan masyarakatnya. Hal ini telah berlangsung sejak masa Yunani Kuno. Misalnya keunikan pertunjukan teater pada masa itu adalah pertunjuk- an dilakukan di amphitheater, semua pemainnya pria dan memakai Seni Teater SMPMTs Kelas IX 130 topeng karena memerankan lebih dari satu tokoh, cerita yang dimainkan tragedi dan komedi, terdapat pemain khusus untuk koor penyanyi, penari, dan narator pemain yang menceritakan jalannya pertunjukan. Contoh lain adalah perkembangan masyarakat Inggris pada abad XII yang dimotori kelas borjuasi memunculkan jenis teater realis yang tumbuh dan berkembang saat itu. Di dalam dunia teater, pada suatu ketika kelas borjuasi tidak lagi ingin menonton pertunjukan tentang raja- raja, bangsawan-bangsawan; mereka ingin melihat diri mereka sendiri. Hal ini memuncullkan Saudagar London karya George Lillo 1731 yang berisi tentang tentang magang, pelacur, dan saudagar. Keunikan teater mancanegara saat ini adalah berbagai cara di- munculkan untuk mengekspresikan karakter-karakter berbeda dalam pertunjukan; di samping nada suara. Hal ini dilakukan melalui musik, dekorasi, tata cahaya, dan efek elektronik. Pada awal abad XX berkem- bang istilah teater eksperimental. Banyak gaya baru yang lahir baik dari sudut pandang pengarang, sutradara, aktor, ataupun penata artistik. Tidak jarang usaha mereka berhasil dan mampu memberikan pengaruh seperti gaya simbolisme, surealisme, epik, dan absurd. 2. Pesan Moral Teater Mancanegara Demikian pula teater mancanegara dipentaskan tidak semata-mata untuk hiburan saja. Namun ada sesuatu yang ingin disampaikan oleh penyaji kepada penonton. Pertunjukan teater mempunyai pesan yang disampaikan kepada penonton. Tidak ada pertunjukan teater yang baik tanpa adanya pesan yang dapat diperoleh penonton setelah menonton pertunjukan tersebut. Pesan yang terdapat dalam teater merupakan perwujudan salah satu fungsi teater sebagai media komunikasi kepada masyarakat. Seorang penonton akan mendapatkan kesan dan pemikiran yang berbeda-beda setelah menyaksikan pertunjukan teater. Hal ini di- karenakan mereka mendapatkan pengetahuan dan wawasan baru yang dapat memengaruhi pemikir- an, perasaan, dan kejiwaan mereka. Berbagai pesan moral yang dapat diperoleh dari suatu pertun- jukan. Misalnya ketika kita menon- ton pertunjukan naskah Rumah Boneka karya Henrik Ibsen, akan diperoleh pesan tidak adanya kese- rasian dalam perkawinan akan mendorong perceraian. Demikian pula ketika kita menonton Macbeth karya William Shakespeare, akan Sumber w w w . Gambar Pertunjukan naskah Cinderela memiliki pesan kebahagiaan akan datang setelah seseorang menderita terlebih dahulu.
SEORANG PENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 Jelaskan dua elemen penting pendukung keberhasilan pada teater! INI JAWABAN TERBAIK 👇 Jawaban yang benar diberikan kyungie57 Dua elemen penting yang mendukung keberhasilan pada teater adalah aktor pria dan aktris wanita dan penonton. Aktor atau aktris adalah seseorang yang memainkan peran tertentu di sebuah film. Sedangkan penonton adalah yang menyaksikan aksi mereka di film tersebut. Rating atau penilaian penonton tentu diperlukan sebagai saran kedepannya agar lebih baik lagi. Jawaban yang benar diberikan fathia0519 agar alur cerita diiringi oleh sebuah instrument musik… dan penonton pun mudah mengartikan.. serta menarik perhatian pemeran yang pandai akan akting… agar alur/jalannya cerita bisa mendukung…mungkin bisa membantu… Jawaban yang benar diberikan AnggiAgg1316 jawaban 4.–untuk sarana penambah daya imaginasi sehingga lakon menjadi lebih hidup dan merangsang pengembangan ilusi. –Manusia, binatang, benda-benda alam, dapat menjadi sumber bunyi yang menghasilkan suara. dan penonton Jawaban yang benar diberikan falihrofif jawaban busana,musik pengiring Jawaban yang benar diberikan Safa1806 jawaban Yaitu Penokohan , setting & suteradara Salam Kucing Persia Jawaban yang benar diberikan bolot73 jawaban • menyiapkan sarana & prasarana yang tersedia sebaik mungkin untuk doapatnya menguasai panggung • menampilkan sesuatu yang menarik dan sulit ditebak sehingga membuat penonton menjadi penasaran & tetap tertarik untuk dinikmati smoga mmbntu Jawaban yang benar diberikan yuni6918 Jawaban yang benar diberikan riangustianto Membuat pertunjukan itu menjadi pertunjukan yang di tunggu tunggu dengan cara membuat penonto itu terpukau mudah mudahan itu bener ya 🙂 Jawaban yang benar diberikan Lialestia4572 Pemain sama penonton maaf kalo salah Jawaban yang benar diberikan rara8456263
itu elemen teater Yang utama adalah aktor, teks atau naskah, penonton, kostum, rias, desain set, pencahayaan, suara dan sutradara.."teater"Itu dapat dikonsep dalam dua cara. Yang pertama adalah genre sastra yang ditulis oleh dramawan, yang tujuan utamanya adalah untuk menawarkan dialog antara karakter dengan tujuan diwakili di hadapan penonton. Untuk alasan ini, jenis teater ini juga dikenal dengan nama "Genre dramatis". Juga, "teater" adalah seni akting di mana cerita dipersonifikasikan di depan penonton atau di depan teater berasal dari istilah Yunani theatron yang berarti "tempat untuk melihat" Balme, 2008 Pavis, 1998. Oleh karena itu, istilah asli menyinggung baik tempat itu dilakukan dan aktivitas dramatis itu sendiri Balme, 2008. Seringkali orang juga menggunakan istilah ini drama untuk merujuk ke teater. Mungkin itu karena ia berasal dari kata Yunani yang berarti "melakukan" atau "bertindak" untuk merujuk pada aktivitas teater di atas panggung, tanpa harus menyebut drama sebagai genre sastra fiksi Balme, 2008.Meskipun kata yang kita gunakan untuk denominasi seni pemandangan dan sastra ini berasal dari Yunani, awal mula teater kembali ke peradaban yang lebih kuno seperti Mesir atau Cina.. Komunitas ilmiah sepakat bahwa sulit untuk menentukan titik historis yang tepat dari kemunculan teater karena menurut catatan lukisan gua gambar prasejarah di gua-gua atau gua-gua, sudah ada beberapa manifestasi dalam ritual keagamaan yang juga termasuk musik dan the dance Csapo & Miller, 2007.Menjadi teater manifestasi artistik dan bentuk komunikasi yang hadir di semua budaya, teater mengembangkan karakteristiknya sendiri sesuai dengan momen sejarah dan lokasi geografisnya..Dari perspektif ini, kami menegaskan bahwa teater terdiri dari dua komponen dasar teks dan representasi. Teater ini lahir dari penyatuan teks dan representasi, namun memvariasikan bentuk dan rumusnya dilaksanakan Trancón, 2006, halaman 151.Elemen penting dari teaterAda 3 elemen dasar teater yaitu aktor, penonton dan teks. Ada elemen tambahan lain yang melengkapi dan membuat pertunjukan lebih mencolok, menarik, dan nyata seperti tata rias, kostum, desain set, dan pencahayaan..1- AktorDia adalah seorang seniman yang hadir di ruang panggung, yang misinya adalah untuk bertindak dan berbicara dalam dunia fiksi yang ia bangun atau berkontribusi untuk membangun Ubersfeld, 2004. Harus ada setidaknya satu dan mereka tidak harus menjadi orang karena boneka atau boneka juga dapat digunakan. Seperti yang dikatakan Ricard Salvat, "Aktor adalah, dari semua elemen daftar teater, yang penting. Ketika datang untuk meninggalkan beberapa komponen kompleks teater, selalu berakhir dengan mengurangi aktor "Salvat, 1983, halaman 29.Aktor atau aktor adalah orang-orang yang memberi kehidupan pada karakter, melalui tindakan mereka, kata-kata mereka dan pakaian mereka. Mereka adalah orang-orang yang membaca dialog, mencetak nada vokal, diksi, emosi, dan energi yang memperkuat kredibilitas pertunjukan dan mempengaruhi keterlibatan para penonton dalam cerita.. Dengan kata lain, tubuh aktor disajikan sebagai sesuatu yang hidup, terintegrasi, mampu mewujudkan karakter dengan semua tuntutan fisik dan fisik yang diperlukan oleh fiksi Trancón, 2006, halaman 148..2- TeksIni adalah tulisan yang mengangkat cerita untuk dikembangkan dan terdiri dari struktur yang mirip dengan cerita awal, tengah dan akhir, yang dalam kasus spesifik teater dikenal sebagai Pendekatan, Node atau Klimaks dan dramatis selalu ditulis dalam dialog orang pertama dan menggunakan tanda kurung ketika Anda ingin menentukan tindakan yang terjadi saat fragmen diucapkan ini dikenal sebagai bahasa acotational. Ketika karya sastra akan dibawa ke panggung atau ke bioskop, itu disebut "naskah".Tulisan ini tidak dibagi menjadi beberapa bab seperti yang biasanya dilakukan dalam novel atau jenis prosa lainnya tetapi dalam tindakan, yang pada gilirannya dapat dibagi menjadi fragmen yang lebih kecil yang dikenal sebagai adalah semangat dan asal mula teater; tanpa dia tidak mungkin berbicara tentang teater. Tingkat kebutuhan mereka sedemikian rupa sehingga "kita dapat memperhatikan akal sehat dan memverifikasi bahwa kita tidak tahu teater tanpa teks, jadi kita mulai dari hipotesis bahwa teater adalah Trancón, 2006, halaman 152 ".3- MendengarSiapa pun yang menonton pertunjukan atau menghadiri pertunjukan dianggap sebagai penonton. Tampaknya para penonton tidak ikut campur dalam pengembangan lakon tersebut, namun tujuan dari ini adalah untuk menghibur publik. Para penonton adalah raison d'être dari permainan, hubungan dibangun antara penonton dan aktor; Berkat mereka, tidak hanya siklus penciptaan-komunikasi selesai, tetapi juga umpan balik langsung diterima dari para aktor, karena tidak ada penonton pasif tetapi semua adalah pengamat kritis Trancón, 2006, yang mengembangkan persepsi positif atau negatif dari seni visual yang mereka pelengkapUnsur-unsur berikut tidak penting untuk melakukan permainan tetapi kontribusinya memberikan nilai besar pada saat membuat cerita lebih menarik, terorganisir, kredibel dan nyata. Dalam kata-kata Salvat " seperti set, lampu, alat peraga, kostum, mesin, dll, yang berkontribusi untuk menciptakan ilusi dalam realitas adegan yang tidak nyata "Salvat, 1983, halaman 13. Ini adalah1- KostumIni adalah pakaian yang dikenakan oleh para aktor. Melalui mereka dan tanpa perlu mengucapkan kata-kata, publik dapat mengidentifikasi jenis kelamin, usia, pekerjaan, status sosial dan karakteristik karakter, serta waktu di mana cerita itu terungkap..Saat ini ada seseorang yang didedikasikan khusus untuk aspek ini dan bekerja bersama dengan sutradara dan dengan para penata rias untuk menciptakan harmoni dalam konstruksi penampilan karakter..2- RiasanIni digunakan untuk memperbaiki distorsi yang disebabkan oleh pencahayaan seperti kehilangan warna atau kilau wajah berlebih. Selain itu, penerapan produk kosmetik berfungsi untuk mengkonsolidasikan karakter melalui karakterisasi eksternal, menyoroti atau menyamarkan fitur aktor atau menambahkan efek pada karakter meremajakan, menua, membuat bintik-bintik, bekas luka atau mensimulasikan luka, antara lain..3- ScenographySesuai dengan set perangkat yang digunakan untuk menyesuaikan representasi dramatis. Ini berarti bahwa itu adalah ruang di mana para aktor berinteraksi, didekorasi sedemikian rupa sehingga menunjukkan ruang geografis, temporal, historis, dan sosial tempat cerita tersebut dibuka.. Sebagian besar elemen bersifat statis dan untuk menghasilkan efek yang lebih kuat, mereka bergantung pada pencahayaan. Contoh sederhana mungkin adalah skenario "siang" dan "malam" yang atau alat yang digunakan oleh para aktor selama pertunjukan disebut ataubenda penyangga. 4- PencahayaanSeperti halnya desain himpunan, pencahayaan mencakup objek sebagai aksi mengelola lampu. Artinya, pencahayaan adalah seperangkat lampu yang digunakan selama pertunjukan artistik, serta penciptaan dan pelaksanaannya untuk membantu menyampaikan emosi, menonjolkan dan menyembunyikan aktor, dan memberikan lebih banyak ketegasan pada pemandangan, tata rias, dan SuaraDidasari oleh musik dan semua efek pendengaran untuk meningkatkan aspek akustik dari permainan kepada para aktor dan publik. Misalnya, mikrofon sehingga dialog aktor dapat didengar oleh penonton, memperkuat transmisi emosi atau tindakan seperti suara hujan atau rem mendadak DirekturIa adalah seniman kreatif yang bertanggung jawab atas koordinasi semua elemen yang mengintervensi pertunjukan, mulai dari desain set hingga interpretasi. Dia bertanggung jawab atas organisasi materi acara Ubersfeld, 2004, halaman 39.Sosok sutradara praktis baru dalam kaitannya dengan seluruh lintasan sejarah teater karya sutradara hampir tidak ada sebelum 1900 sebagai fungsi artistik yang terpisah dan sebelum teater 1750, sangat jarang Balme, 2008.Hal tersebut dibuktikan oleh fakta bahwa di teater Yunani, di teater Romawi, abad pertengahan dan Renaissance, angka ini tidak ada dalam arti kata yang ketat. Orang ini tidak hadir di panggung, tidak seperti C. 2008. Pengantar Cambridge untuk Studi Teater. Cambriddge Cambridge University M. 1993. Teori Teater. Sebuah Survei Historis dan Kritis dari Yunani ke Sekarang. New York Cornell University E., & Miller, M. C. 2007. Bagian I Komasts dan ritual preramatic. Dalam E. Csapo, & M. C. Miller, The Origins of Theatre in Ancient Grace and Beyond hlm. 41-119. New York Cambrigde University P. 1998. Seni Teater. Dalam P. Pavis, Kamus Teater. Istilah, Konsep dan Analisis halaman 388. Toronto University of Toronto Press R. 1983. Teater sebagai teks, sebagai pertunjukan. Barcelona S. 2006. Teori Teater. Madrid A. 2004. Kamus istilah kunci dari analisis teater. Buenos Aires Galerna.
Jawaban Jawaban yang benar diberikan riangustianto Membuat pertunjukan itu menjadi pertunjukan yang di tunggu tunggu dengan cara membuat penonto itu terpukau mudah mudahan itu bener ya 🙂 Jawaban yang benar diberikan fathia0519 agar alur cerita diiringi oleh sebuah musical instrument musik… dan penonton pun mudah mengartikan.. serta menarik perhatian pemeran yang pandai akan akting… agar alur/jalannya cerita bisa mendukung… mungkin bisa membantu… Jawaban yang benar diberikan kyungie57 Dua elemen penting yang mendukung keberhasilan pada teater adalah aktor pria dan aktris wanita dan penonton. Aktor atau aktris adalah seseorang yang memainkan peran tertentu di sebuah picture. Sedangkan penonton adalah yang menyaksikan aksi mereka di film tersebut. Rating atau penilaian penonton tentu diperlukan sebagai saran kedepannya agar lebih baik lagi. Jawaban yang benar diberikan AnggiAgg1316 jawaban 4.–untuk sarana penambah daya imaginasi sehingga lakon menjadi lebih hidup dan merangsang pengembangan ilusi. –Manusia, binatang, benda-benda alam, dapat menjadi sumber bunyi yang menghasilkan suara. dan penonton Jawaban yang benar diberikan falihrofif jawaban busana,musik pengiring Jawaban yang benar diberikan Safa1806 jawaban Yaitu Penokohan , setting & suteradara Salam Kucing Persia Jawaban yang benar diberikan bolot73 jawaban • menyiapkan sarana & prasarana yang tersedia sebaik mungkin untuk doapatnya menguasai panggung • menampilkan sesuatu yang menarik dan sulit ditebak sehingga membuat penonton menjadi penasaran & tetap tertarik untuk dinikmati smoga mmbntu Jawaban yang benar diberikan yuni6918 Jawaban yang benar diberikan Lialestia4572 Pemain sama penonton maaf kalo salah Jawaban yang benar diberikan rara8456263 anggreinirn anggreinirn August 2018 1 436 Report Jelaskan dua elemen penting pendukung keberhasilan pada pertunjukan teater ?? saidahathifah Membuat pertunjukan itu menjadi pertunjukan yang di tunggu tunggu dengan cara membuat penonto itu terpukau mudah mudahan itu bener ya 🙂 4 votes Thanks 6 saidahathifah punya FACEBOOK saidahathifah instagran saidahathifah20 twitter jarang mainnn hmmmm bbm sih punya . kelas 7 ,kamu saidahathifah 7572144A anggreinirn Sam sya juga punya .sya nge add together facebook kamu ya jadi bisa ngobrol lewat bbm 😉 🙂 saidahathifah ok anggreinirn Udh sya invite kok pin kmu 🙂 trims ya More Questions From This User Run across All anggreinirn September 2018 0 Replies Fungsi kayu pada cermin ? Reply anggreinirn September 2018 0 Replies Melalui titik-eighteen,-12 dan sejajar dengan garis yang persamaanya 6y=4x+12 Answer anggreinirn September 2018 0 Replies Melalui titik -eighteen,-12 dan sejajar dengan garis yang persamaanya 6y=4x + 12 Answer anggreinirn September 2018 0 Replies Jelaskan persamaan salah satu kebiasaan antardaerah disekitar kalian!! Answer anggreinirn September 2018 0 Replies Jelaskan salah satu kebiasaan yang berlaku di sekitar kalian !! Answer anggreinirn September 2018 0 Replies Faktorkanlah 3p-two²-p-1² Answer anggreinirn September 2018 0 Replies A.3p+2q² 3p-2²-p-1² Yang A perkaian bentuk aljabar Answer anggreinirn August 2018 0 Replies Kedudukan pancasila sebagai pandangan hidup ? Tolong uraikan …. Answer anggreinirn August 2018 0 Replies Ceritakan kembali secara singkat kisah umar dengan janda tua ? Reply anggreinirn August 2018 0 Replies Dapatkah kamu mengenali tokoh dari dialog atau penjelasan tentang tokoh si dalam cerita kupu kupu ibu ?? Answer Recommend Questions riko567 May 2021 0 Replies bagaimana hubungan antara tata rias dan tata busana hana9270 May 2021 0 Replies Mengapa batik disebut Seni Rupa 2 Dimensi shivaardita70 May 2021 0 Replies jenis dan bentuk produk pangan setengah jadi menjadi produk pangan siap dikonsumsi dki jakarta dari serealia acho8984 May 2021 0 Replies f dlm bentuk notasi balok terletak ke ke ke pitch jangkauan wilayah yg mampu di jangkau nada yg harus di suara yg di bea pada setiap org DAN KERJAKAN NO 49,fifty PADA GAMBAR DI ATAS Ismahaniel9993 May 2021 0 Replies Dalam pemindahan/penyaduran karya drama dituntut persyaratan² yg harus dipenuhi ,kecuali..? budaya harus utuh dalam keseluruhan teks tdk boleh dirubah tdk boleh berubah hanya sebagian yg boleh dirubah yg terdapat dalam teks asli kemungkinan terjadi pula dalam konteks budaya yg diadaptasi Frzsabila1359 May 2021 0 Replies Apa arti tangga cipher slendro adelaalmarif4319 May 2021 0 Replies Apakah ini betul katun wol dan sutra adalahserat dan bahan alam irfandigmailcom6002 May 2021 0 Replies Sebutkan daera ygmengenal teknik batik tulis Helenaprilia4445 May 2021 0 Replies Sarana Untuk Mewujudkan Gagasan Suatu Karya Seni Di Namakan… A. Medium C. Tena D. Ekspresi E. Struktur seni dimasdi7332 May 2021 0 Replies Berkarya dalam seni musik,kecuali… A. adanya gagasan kreatif dalam berkarya musik B. terdapat unsur dasar musik C. mengaransemen lagu D. mengapresiasi karya musik E. pergelaran seni musik
Penelitian ini memfokuskan pada hubungan suatu pertunjukan teater yang terdiri dari sumber pesan, isi pesan dan format pesan dengan perilaku penonton Kota Bogor. Penelitian ini dilakukan di Gedung Kesenian Kamuning Gading pada anggota Keluarga Teater Kampus Bogor. Tujuan dari penelitian adalah 1 untuk mengetahui sumber pesan dalam teater, 2 untuk mengetahui isi pesan dalam teater, 3 untuk mengetahui format pesan dalam teater, dan 4 untuk menganalisis hubungan antara sumber pesan, isi dan format pesan dalam pertunjukan teater dengan perilaku penonton. Analisa variabel dalam penelitian ini menggunakan analisa kuantitatif, Penelitian ini menggunakan metode asosiatif-kausal. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner. Analisis data deskriptif menggunakan weight means score, dan untuk menguji hubungan antara variabel menggunakan uji statistik Rank Spearmans. Adapun hasil penelitian menunjukan pada sumber, isi dan format pesan dalam teater, yang mempengaruhi pada perilaku penonton teater. Hali ini mempengaruhi penonton dalam memberikan efek kognitif, afektif dan behavioral dalam melihat pertunjukan teater. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Pertunjukan teater dengan perilaku penonton HUBUNGAN PERTUNJUKAN TEATER DENGAN PERILAKU PENONTON THEATER SHOWING RELATIONSHIP WITH WATCHTOR BEHAVIOR M Niswan1, H Bilada1, Sukarelawati1a 1 Universitas Djuanda Bogor, Jawa Barat, Indonesia a Korespondensi Sukarelawati, Email sukarelawati Diterima 26-03-2018; Ditelaah 28-03-2018; Disetujui 18-10-2018 ABSTRACTThis study focuses on the relationship of a theater performance consisting of message sources, message content and message format with the audience behavior of Bogor City. This research was conducted at the Kamuning Gading Art Building at members of the Bogor Theater Campus Family. The objectives of the research are 1 to find out the source of messages in the theater, 2 to find out the content of messages in the theater, 3 to find out the message format in the theater, and 4 to analyze the relationship between message sources, content and message format in theater performances with audience behavior. Analysis of variables in this study using quantitative analysis, this study uses associative-causal methods. Data was collected using a questionnaire. Descriptive data analysis uses weight means score, and to test the relationship between variables using Rank Spearman's statistical test. The results of the study showed the source, content and format of the message in the theater, which influenced the behavior of the theater audience. This affects the audience in giving cognitive, affective and behavioral effects in seeing theater performances. Keywords behavior, message source, message content, message format. ABSTRAKPenelitian ini memfokuskan pada hubungan suatu pertunjukan teater yang terdiri dari sumber pesan, isi pesan dan format pesan dengan perilaku penonton Kota Bogor. Penelitian ini dilakukan di Gedung Kesenian Kamuning Gading pada anggota Keluarga Teater Kampus Bogor. Tujuan dari penelitian adalah 1 untuk mengetahui sumber pesan dalam teater, 2 untuk mengetahui isi pesan dalam teater, 3 untuk mengetahui format pesan dalam teater, dan 4 untuk menganalisis hubungan antara sumber pesan, isi dan format pesan dalam pertunjukan teater dengan perilaku penonton. Analisa variabel dalam penelitian ini menggunakan analisa kuantitatif, Penelitian ini menggunakan metode asosiatif-kausal. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner. Analisis data deskriptif menggunakan weight means score, dan untuk menguji hubungan antara variabel menggunakan uji statistik Rank Spearmans. Adapun hasil penelitian menunjukan pada sumber, isi dan format pesan dalam teater, yang mempengaruhi pada perilaku penonton teater. Hali ini mempengaruhi penonton dalam memberikan efek kognitif, afektif dan behavioral dalam melihat pertunjukan teater. Kata kunci format pesan, isi pesan, perilaku, sumber pesan. Niswan, M., Bilada, H., & Sukarelawati. 2018. Hubungan Pertunjukan Teater dengan Perilaku Penonton. Jurnal Sosial Humaniora 92 138-143. Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 9 Nomor 2, Oktober 2018 PENDAHULUAN Komunikasi merupakan dasar bagi seluruh interaksi antar manusia. Tanpa komunikasi, sebuah interaksi antar manusia baik kelompok, maupun organisasi tidak mungkin terjadi. Komunikasi merupakan hubungan kontak antara manusia baik individu maupun kelompok. Komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia, karena manusia sejak dilahirkan sudah berkomunikasi dengan lingkungannya. Komunikasi bukan sekedar tukar menukar pikiran serta pendapat saja, akan tetapi kegiatan yang dilakukan untuk berusaha mengubah pendapat dan tingkah laku orang lain. Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi telah memperlihatkan otonomi kekuasaannya dalam proses-proses pembentukan sejarah, ideology politik dan kematian, agama dan kesusastraan. Plato diseret ke tiang gantung karena menggunakan bahasa yang berbeda dengan kehendak penguasa. Para martir dalam sufisme dari Al-Hallaj sampai Syekh Siti Jenar mengalami nasib yang sama, juga disebabkan oleh persepsi bahasa yang berbeda. Salad, 2000. Kutipan di atas dipahami, bahwa penggunaan bahasa, dapat mengubah persepsi orang berbeda dengan makna yang dimaksudkan oleh komunikator. Lakon teater atau jalannya teater sebenarnya mengandung pesan atau ajaran, terutama ajaran moral bagi penontonnya. Penonton menemukan ajaran itu secara tersirat dalam lakon drama. Wiyanto, 2002 Teater merupakan tiruan kehidupan manusia yang diproyeksikan di atas pentas. Melihat teater, penonton seolah melihat kejadian dalam masyarakat. Kadang-kadang konflik yang disajikan dalam teater sama dengan konflik batin mereka sendiri. Lakon teater sebenarnya mengandung pesan atau ajaran terutama ajaran moral bagi penontonnya. Penonton menemukan ajaran itu secara tersirat dalam lakon teater waluyo, 2002 Menonton suatu pertunjukan teater sering terjadi penonton dapat memahami jalan cerita, walaupun ada kata-kata atau kalimat yang kurang dipahami. Ini dimungkinkan karena pembicaraan dalam dialog suatu teater diikuti oleh mimik dan gerak-gerik serta intonasi yang kurang jelas oleh pelaku yang memainkan perannya dengan baik. Melalui teater, selain dapat mempelajari dan menikmati hasilnya, orang juga dapat memahami masalah yang disodorkan di dalamnya tentang masyarakat melalui dialog-dialog pelaku sekaligus belajar tentang isi pesan teater tersebut dan juga mempertinggi pengertian mereka tentang bahasa lisan. Sehingga nilai-nilai pesan yang terkandung di dalamnya mudah diserap oleh penonton Waluyo, 2002. Dengan fenomena diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait dengan Hubungan pertunjukan teater dengan perilaku penonton. Peneliti mengajukan rumusan masalah 1 bagaimana sumber pesan dalam teater? 2 bagaimana isi pesan dalam teater? 3 bagaimana format pesan dalam teater? 4 bagaimana hubungan sumber pesan, isi pesan dan format pesan dalam teater dengan perilaku penonton?. Adapun tujuan dan manfaatnya sebagai berikut 1 untuk mengetahui sumber pesan dalam teater, 2 untuk mengetahui isi pesan dalam teater, 3 untuk mengetahui format pesan dalam teater, dan 4 untuk menganalisis hubungan antara sumber pesan, isi dan format pesan dalam pertunjukan teater dengan perilaku penonton. Manfaat penelitian ini dapat mengembangkan pemahaman yang lebih luas dalam bidang ilmu komunikasi terkait dengan informasi yang disampaikan melalui media pertunjukan teater, dapat menjadi bahan studi dan evaluasi bagi pelaku teater dalam menyampaikan pesan sehingga timbulnya perilaku terhadap penonton. Pertunjukan teater dengan perilaku penonton MATERI DAN METODE Materi Teater berasal dari kata teatron bahasa Yunani, artinya tempat melihat Romawi, auditorium; tempat mendengar. Atau, area yang tinggi tempat meletakan sesajian untuk para dewa. Amphiteater di Yunani adalah sebuah tempat pertunjukan. Bisa memuat sekitar penonton. Riantiarno, 2011. Sumber pesan berbicara tentang siapa yang menjadi sumber pesan who should say it. Sumber pesan dalam teater merupakan sebuah penyampaian pesan terlebih kedalam ilmu peran yang dipegang oleh aktor dalam berteater, aktor pun menghidupkan kembali kisah dengan beragam keterampilan dan alat bantu, seperti pengubahan suara, ekspresi wajah, gerak tubuh, menjadi sangat penting dalam penyampaian isi pesan. Isi pesan berbicara mengenai apa yang dikatakan what to say. Jika dikaitkan dengan isi pesan dalam teater, isi pesan yang mencakup semua ide atau gagasan, bahkan tema dalam pertunjukan teater dikemas dalam sebuah naskah pertunjukan, dimana naskah itu harus menceritakan atau menjabarkan sebuah isi pesan baik moral atau bercerita tentang kehidupan sehari-hari Riantiarno, 2011 Format pesan berbicara tentang bagaimana mengatakan pesan secara simbolis how to say it simbolically. Format pesan harus kuat Riantiarno, 2003. Pesan dibawakan dalam televisi atau langsung secara personal, semua elemen tersebut ditambah bahasa tubuh petunjuk nonverbal harus direncanakan. Diantarannya gerak tubuh, tata rias, vocal, tata busana, dan tata suara. Jika pesan ada pada produk atau kemasan produk, maka komunikator harus memperhatikan tata panggung dan tata lampu. Komponen Perilaku Komponen kognitif adalah perilaku yang berhubungan dengan gejala mengenai pikiran. Ini berarti perilaku berwujud pengetahuan, Pemahaman individu tentang objek atau kelompok objek tertentu. Contoh pengetahuan pesan yang didapat setelah melihat pertunjukan teater Diana, 2008 Komponen afektif berwujud proses yang menyangkut perasaan-perasaan tertentu seperti Sikap, simpati, antipati, dan sebagainya yang ditujukan kepada objek-objek tertentu. Contoh setelah mengetahui pesan yang ada pada pertunjukan teater, seorang penonton merasa suka untuk menonton pertunjukan teater Diana,2008. Komponen konatif atau behavioural bersangkutan dengan niat, upaya, usaha yang cenderung menjadi suatu keputusan dan tindakan. Behavioral berwujud proses tendensi atau kecenderungan untuk berbuat sesuatu misalkan kecenderungan untuk meonton. komponen behavioural dipengaruhi oleh komponen kognitif yang memiliki kecenderungan untuk bertindak konatif Diana,2008. Metode Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian asosiatif dengan hubungan kausal. penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih. Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi terdapat variabel independen variabel yang mempengaruhi dan dependen dipengaruhi, Sugiyono 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah Keluarga Teater Kampus Bogor KTKB khususnya yang menjadi anggota dalam KTKB. Adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh atau sensus. Menurut Sugiyono 2008 Teknik sampling jenuh atau sensus adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Analisa variabel dalam penelitian ini digunakan analisa kuantitatif yaitu dengan statistik. Setelah data terkumpul dengan lengkap, data dikumpulkan menggunakan kuisioner. Analisis data deskriptif Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 9 Nomor 2, Oktober 2018 menggunakan weight means score, dan untuk menguji hubungan antara variabel menggunakan uji statistik Rank Spearmans. HASIL DAN PEMBAHASAN Pertunjukan teater memiliki peranan seperti sumber pesan, isi pesan dan format pesan, yang seimbang. Sehingga pertunjukan teater menjadi pesan yang disampaikan kepada penonton, pesan yang diterima oleh penonton pun berkaitan dengan keadaan, atau peritiwa yang pernah dialami penonton, perbedaannya hanya dikemas di sebuah panggung pertunjukan, sehingga menjadi sebuah hubungan tindakan atau keputusan penonton untuk melakukan pengambilan keputusan perilaku penonton. Hasil penelitian mengenai hubungan pertunjukan teater dengan perilaku penonton menunjukan adanya hubungan antara variabel pengaruh X sebagai Pesan teater dengan variabel Y sebagai perilaku penonton yang ditujukan. Hasil nilai koefesien korelasi Ran Spearman`s antara variabel hubungan pertunjukan teater denga perilaku penonton sebesar dengan arah positif pada indikator sangat rendah dalam interprestasi koefisien korelasi. Adapun pengaruh yang diberikan oleh variabel X pesan dalam teater hanya sebesar 8,85% pada variabel Y yaitu perilaku penonton sesuai dengan hasil perhitungan koefisien determinasi. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan beberapa faktor yang membuat ada hubungannya antara faktor X antara lain sebagai berikut. 1. Sumber pesan dalam teater atau aktor sudah baik dalam menjadi sumber pesan. Sehingga ide dan gagasan yang disampaikan aktor, memperlihatkan nilai baik dan benar dalam suatu permasalahan dapat diterima sangat baik oleh penonton. 2. Naskah atau isi pesan dalam teater sangat baik. Naskah menjadi pegangan seorang sumber pesan atau aktor, dalam menceritakan atau menyampaikan isi pesan, naskah teater itu sendiri menceritakan atau mengangkat peristiwa yang terjadi di masyarakat, adat, ataupun ruang lingkup pergaulan masyarakat, naskah berbicara tentang kehidupan sehari-hari sehingga penonton bisa memahamai dengan sangat baik. 3. Tata Artistik yang berhubungan dengan pengemasan ketika petunjukan teater, menjadi gambaran suatu pertunjukan teater dilihat sangat diperlukannya, gerak tubuh, mimik muka untuk memunculkan karakter aktor, sehingga perlu tata rias dan tata busana untuk memperkuat karakter tokoh seorang aktor, bahkan vocal pun harus diperhatikan karena baik bahasa yang diucapkan menggunakan artikulasi, intonasi, serta diksi akan menjadi faktor pemaparan pesan kepada penonton, dan tata panggung, tata suara serta tata cahaya menjadi akhir pengemasan sebuah pertunjukan, dimana menjadai faktor penguat keadaan, suasana, suatu pertunjukan. Sehingga penonton bisa menikmati pertunjukan teater secara sempurna. Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana variabel hubungan pertunjukan teater X dengan Perilaku Penonton Y dalam penelitian ini, maka perlu digunakan perhitungan koefisien determinasi Kd, yaitu Dengan demikian besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen sebesar 8,58%, dan kontribusi faktor lain adalah sebesar 91,42%. Pertunjukan teater dengan perilaku penonton KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan dengan permasalahan mengenai hubungan pertunjukan teater terhadap perilaku penonton keluarga teater kampus Bogor dapat disimpulkan bahwa 1. Sumber pesan dalam teater adalah seorang aktor. Aktor dinyatakan menjadi sumber pesan yang baik dilihat dari kelayakan untuk dipercaya trustworthiness berkaitan dengan seberapa obyektifitas dan jujur sember pesan tersebut dirasakan oleh penonton. Sehingga ide dan gagasan yang disampaikan aktor, memperlihatkan nilai baik dan benar dalam suatu permasalahan dapat diterima sangat baik oleh penonton, tetapi aktorpun perlu memiliki kecerdasan dalam ilmu peran sehingga menjadi acuan dalam penyampaian pesan ketika pertunjukan teater. 2. Isi pesan dalam teater adalah sebuah naskah. Naskah dikatakan, disampaikan atau dipertanyakan sehingga isi pesan dapat diterima oleh penonton. Naskah menjadi pegangan seorang sumber pesan atau aktor, dalam menceritakan atau menyampaikan isi pesan, naskah teater itu sendiri menceritakan atau mengangkat peristiwa yang terjadi di masyarakat, adat, ataupun ruang lingkup pergaulan masyarakat, naskah berbicara tentang kehidupan sehari-hari sehingga penonton bisa memahamai dengan sangat baik, naskah pun sebagai pedoman seorang aktor dalam menyampaikan pesan sehingga menjadi isi pesan yang disampaikan sumbe pesan dalam pertunjukan teater. 3. Format pesan berbicara tentang bagaimana mengatakan pesan secara simbolis how to say it simbolically. Yang dimana format pesan dalam teater adalah tata artistik, dimana artistik berhubungan dengan pengemasan ketika petunjukan teater, menjadi gambaran suatu pertunjukan teater dilihat sangat diperlukannya, gerak tubuh, mimik muka untuk memunculkan karakter aktor, sehingga perlu tata rias dan tata busana untuk memperkuat karakter tokoh seorang aktor, bahkan vocal pun harus diperhatikan karena baik bahasa yang diucapkan menggunakan artikulasi, intonasi, serta diksi akan menjadi faktor pemaparan pesan kepada penonton, dan tata panggung, tata suara serta tata cahaya menjadi akhir pengemasan sebuah pertunjukan, dimana menjadai faktor penguat keadaan, suasana, suatu pertunjukan. Sehingga penonton bisa menikmati pertunjukan teater secara sempurna. 4. Dapat disimpulkan bahwa hubungan pertunjukan teater terhadap perilaku penonton keluarga teater kampus bogor, berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa hubungan variabel independen terhadap vareiabel dependen memiliki nilai koefisien korelasi antara variabel sumber pesan, isi pesan dan format pesan terhadap variabel efek kognitif, efek afektif dan efek behavioral, sebesar 0,039 dan menurut tabel interprestasi terhadap koefisien korelasi menunjukan hubungan yang sedang dan arah yang positif menunjukan hubungan yang sangat nyata antara kedua variabel tersebut walaupun memiliki hubungan yang sedang. Implikasi Implikasi Teoretis Penelitian ini memberikan wawasan dan pengetahuan berkaitan dengan “hubungan pertunjukan teater dengan perilaku penonton” penelitian inipun berkaitan dengan teori Komunikasi kelompok, Pesan dan Efek Media cognitif, afektif, behavioral sehingga implikasi dari teori ini dapat terlihat di pembahasan Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 9 Nomor 2, Oktober 2018 Implikasi Praktis Hasil penelitian ini digunakan sebagai masukan bagi pelaku teater terkait. Perenncanaan yang matang dalam membuat pertunjukan teater akan berdampak pada tujuan dan hasil yang sempurna. Pertunjukan teater menjadi penyampaian pesan dikatakan berhasil, jika pesan yang dimaksud dapat dimengerti oleh penerima, komunikan atau penonton. Akhirnya penulis berharap semoga Jurnal ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis khususnya. DAFTAR PUSTAKA Ardianto, Drs. Elvinaro, Komala, Dra. Lukiati, Karlina, Dra. Siti. M,Si. 2007. Komunikasi Massa suatu Pngantar Edisi Revisi. Bandung Sembiosa Rekatama Media. Hamid, Salad. 2000. Agama Seni. Yogyakarta Yayasan semesta. Nurudin. 2010. Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta PT. Raja Prafindo. Riantiarno, N. 2003. Menyentuh Teater tanta jawab seputar teater kita. Jakarta PT HM Sampoerna Tbk. Riantiarno, N. 2011. Kitab Teater tanya jawab seputar seni Pertunjukan. Jakarta PT Gramedia Widia Sarana Indonesia. Soekanto, Soerjono. 2003. Sosiologi Suatu pengantar. Raja Grafindo, jakarta. Soekanto, Soerjono. 2003. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta. Sugiyono. 2010, Statistika Untuk Penelitian, Cet ke-16 Bandung, Alfabeta. Waluyo, Herman, J. 2002. Drama Teori dan pengajarannya, Yogyakarta PT Hanindita Widjaja. 2000. Ilmu komunikasi Pengantar studi. Jakarta Rineta Cipta. Wijaya, Putu. 2007. Teater. Jakarta Lembaga Pendidikan Seni Nusantara. Wiyanto, Asul. 2002. Terampil Bermain Drama. Jakarta Grasindo Jakarta. ... Dengan menggunakan suatu pendekatan kuantitatif, Niswan, Bilada, dan Sukarelawati mencoba mengukur tingkat pengaruh antara pesan yang disampaikan oleh pertunjukan teater dengan perilaku penonton. Mereka menyimpulkan bahwa model komunikasi dalam teater adalah aktor sebagai sumber pesan; naskah sebagai isi pesan; dan tata artistik sebagai format pesan; dengan hasil efek kognitif, efek afektif dan efek behavioral, sebesar 0,039 dari keseluruhan sampel Niswan et al., 2018. ...The Minangkabau Opera Malin Nan Kondang combines drama, dance, music, and visual arts performances, departing from the kaba Malin Kundang, a folklore from West Sumatra about a boy named Malin who is disobedient to his mother and is cursed to turn to stone. Contrary to the kaba version, Opera Minangkabau Malin Nan Kondang tells about Malin's loyalty and sacrifice to his mother and lover, Nilam. This research treats the reception of novice audiences as a formal object intended to see responses to the structure or texture of the performance, which is witnessed through documentation. Data was collected through questionnaires, direct observation, and interview techniques. Research data analysis is directed to see three things from the novice audience, namely 1 the horizon of expectations; 2 body reaction; and 3 the segmentation effect. Based on these three things, a general conclusion is formulated, namely the reception of the novice audience. Research shows that structural aspects plot, characters, and themes attract more beginner audiences than the performance's texture atmosphere, dialogue, and spectacle, be it music, dance, costumes, make-up, or lighting. The tendency to respond more to the structure than the texture of this performance through documentation shows that for novice audiences, the story aspect is more interesting than the spectacle aspect. But at the same time, it has also been proven that this performance style, called 'Minangkabau Opera,' tends to be effective in conveying stories to novice audiencesReception Of The Documentation Of Malin Nan Kondang Minangkabau Opera A Studies Of Beginning Theater AudienceAbstrakOpera Minangkabau Malin Nan Kondang merupakan perpaduan antara pertunjukan drama, tari, musik serta seni visual, yang berangkat dari kaba Malin Kundang, sebuah cerita rakyat dari Sumatera Barat tentang seorang anak bernama Malin yang durhaka kepada ibunya, hingga dikutuk menjadi batu. Berkebalikan dengan versi kaba itu, Opera Minangkabau Malin Nan Kondang mengisahkan tentang kesetian dan pengorbanan Malin, baik kepada Ibunya, maupun kepada kekasihnya, Nilam. Penelitian ini menjadikan resepsi penonton pemula sebagai objek formal, yang ditujukan untuk melihat tanggapan atas struktur atau tekstur pertunjukan, yang disaksikan melalui dokumentasi. Data dikumpulkan melalui teknik kuisioner, pengamatan langsung, yang diteruskan dengan teknik wawancara. Analisis data penelitian diarahkan untuk melihat tiga hal dari penonton pemula, yakni 1 horizon harapan; 2 reaksi tubuh; dan 3 pengaruh segmentasi. Berdasarkan ketiga hal tersebut, diformulasikan suatu kesimpulan umum, yakni resepsi penonton pemula. Penelitian menunjukkan bahwa aspek struktur alur, karakter dan tema lebih menarik perhatian penonton pemula ketimbang tektur pertunjukan suasana, dialog dan spektakel, baik itu musik, tarian, kostum, rias, maupun pencahayaan. Kecenderungan untuk lebih menanggapi stuktur ketimbangan tekstur pertunjukan ini melalui dokumentasi menunjukkan bahwa bagi penonton pemula aspek cerita lebih menarik perhatian ketimbang aspek tontonan. Namun pada saat yang sama, terbukti pula bahwa pihan gaya pertunjukan yang dinamakan Opera Minangkabau’ ini cenderung efektif untuk menyampaikan cerita kepada penonton pemulaMenyentuh Teater tanta jawab seputar teater kitaN RiantiarnoRiantiarno, N. 2003. Menyentuh Teater tanta jawab seputar teater kita. Jakarta PT HM Sampoerna Teater tanya jawab seputar seni Pertunjukan. Jakarta PT Gramedia Widia Sarana IndonesiaN RiantiarnoRiantiarno, N. 2011. Kitab Teater tanya jawab seputar seni Pertunjukan. Jakarta PT Gramedia Widia Sarana Suatu pengantar. Raja Grafindo, jakarta. Soekanto, Soerjono. 2003. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&DSoerjono SoekantoSoekanto, Soerjono. 2003. Sosiologi Suatu pengantar. Raja Grafindo, jakarta. Soekanto, Soerjono. 2003. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Teori dan pengajarannyaHerman WaluyoWaluyo, Herman, J. 2002. Drama Teori dan pengajarannya, Yogyakarta PT Hanindita Widjaja. 2000. Ilmu komunikasi Pengantar studi. Jakarta Rineta WiyantoWiyanto, Asul. 2002. Terampil Bermain Drama. Jakarta Grasindo Jakarta.
jelaskan 2 elemen penting pendukung keberhasilan pada pertunjukan teater